Akan segera bergulirnya Liga Primer Indonesia ( LPI ) membuat kebakaran jenggot para pengurus PSSI yang bernaung dalam Liga Super Indonesia ( LSI ). LPI sendiri akan menjadi tandingan utama untuk LSI, tidak hanya itu saking menjadi saingan utama PSSI sebagai badan hukm yang terdapat pada LSI membuat pernyataan bahwa setiap pemain sepak bola yang bermain pada liga LPI tidak dapat masuk untuk membela Timnas Indonesia. Ini terjadi pada pemain Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan yang merupakan pemain naturalisasi yang sangat bangga membela timnas Indonesia . Kedua pemain ini bermain untuk Persema Malang yang merupakn tim yang ikut dalam kompetisi LSI, namun di pertengahan liga berjaalan mereke ( Persema ) dengan mengejutkan pindah untuk menjadi konstestan LPI. Dengan demikian hal ini membuat bingung irfan dan kim yang terancam tidak dapat bermain membela timnas Indonesia.
Lalu apa perbedaan LPI ini? Berdasarkan konfirmasi yang beredar, LPI ini tidak akan menggunakan dana dari APBD seperti yang dilakukan selama ini oleh masing-masing klub yang mengikuti LSI. Justru tiap klub yang akan mengikuti LPI ini akan dibiayai selama 5 tahun hingga masing-masing klub bisa mengatur keuangan klubnya sendiri. LPI menganut asas profesionalitas, dimana setiap klub yang mengikuti kompetisi LPI harus bisa mencari sumber pendanaannya sendiri dan juga mengelola keuangannya seperti perusahaan profesional kedepannya.
LPI sebenarnya ingin mengajak setiap klub yang ada untuk bisa mulai memandang kompetisi yang ada sebagai sebuah industri, dimana ada pemasukan, ada pengeluaran, dan semua itu dikelola secara mandiri dan profesional.
bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar