Dalam bahasa yang lebih umum disebut kejahatan. Dalam khas agama disebut dosa,lawan dari pahala. Apalagi jika agama itu berpusat kepada keimanan kepada Tuhan yang menghendaki perbuatan baik sebagai “medium” pendekatan kepada-Nya. Firman Allah Swt: “Maka barang siapa menghendaki pertemuan dengan tuhannya,hendaknya lah ia berbuat kebaikan , dan jaganlah dalam beribadat kepada Tuhannya itu dia melakukan syirik” (QS.al-Kahf/18:110)
Dalam Kitab Suci perkataan yang paling banyak digunakan untuk arti “kejahatan” atau “dosa” ialah “dhulum,”dan pelakunya yakni orang yang berbuat kejahatan atau dosa disebut dhalim. Agama itu melalui penalaran para pemikirnya ,menyebut hati kita ini secara lengkapnya “hati nurani”. Hal itu ialah karena hati kita bersifat menerangi jalan hidup kita ,dan merupakan “hidayah primordial”dari Tuhan kepada kita.Hati kita akan tetap terang selama kita tidak melakukan kejahatan , yang memuat hati kita bersifat gelap.
Kitab Suci menegaskan bahwa kalau seorang melakukan kejahatan,dia tidaklah berbuat jahat kepada Allah,melainkan dia berbuat terhadap diri nya sendiri; sebagaimana juga kalau ia berrbuat baik, maka dia tidak lah bebrbuat untuk kebaikan Allah, melainkan untuk kebaikan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar